Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia juga masih "berutang" dalam memenuhi deklarasi Millenium Development Goals (MDGs), yakni kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat.
Kesepakatan itu berisi 8 tujuan pembangunan, salah satunya tentang menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Kesepatakan itu mulai dijalankan pada September 2000 sampai dengan 2015.
Untuk menjalankan kesepakatan itu, pemerintah berupaya memenuhi angka kecukupan gizi, terutama di NTT yang 56% warganya malnutrisi. Pada 2011 pemerintah menginstruksikan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk meningkatkan gizi masyarakat NTT.
"Sejak itu saya mencari informasi komoditas yang dapat dikembangkan di sana," ujar pria yang juga aktif sebagai pemerhati masyarakat sekitar hutan itu.
Dudi pun berselancar di dunia maya. Dalam pencarian itu ia menemukan situs WHO yang mengunggah foto tentang tanaman misteri dan mengajak pengunjung situs untuk menebak nama tanaman itu.
Dalam tebakan itu WHO memberikan petunjuk jika tanaman itu mampu menyelamatkan jutaan rakyat di beberapa negara di Benua Afrika dari kekurangan gizi.
Ternyata nama tanaman itu adalah Moringa olifiera. "Saya pun penasaran dan mencari tahu apakah tanaman tersebut tumbuh di Indonesia atau tidak," tutur pria kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, itu. Ia terkejut ternyata tanaman itu adalah kelor yang selama ini kerap digunakan untuk memandikan orang yang sudah meninggal.
Sejak itu Dudi pun "berburu" tanaman kelor untuk ia konsumsi sendiri. "Saat itu saya hanya mengonsumsi kelor selama 6 bulan untuk memastikan aman apa tidak mengonsumsi kelor sebelum mengajak orang lain," ujar pria yang juga gemar menulis itu. Ia mengolah daun tanaman anggota famili Moringaceae itu menjadi sayur dan teh.
"Ternyata aman dan tubuh saya menjadi lebih bugar," tambahnya. Sejak itu ia pun gencar melakukan sosialisasi tentang manfaat kelor di beberapa daerah. Salah satunya di Madura, Jawa Timur, yang warganya terbiasa mengonsumsi moringa.
Post a Comment
Post a Comment