BANGKOK - Pencemaran udara yang terjadi di kota Bangkok membuat stok masker di kota tersebut habis. Banyak warga yang berinisiatif menggunakan berbagai bahan untuk dijadikan masker.
Salah satunya warga yang memaksakan diri menggunakan bra wanita untuk menutupi hidung dan mulutnya saat berkendara menggunakan sepeda motor. Cara tersebut menurut pakar keselamatan automotif dinilai tak patut ditiru dan berisiko menimbulkan kecelakaan.
"Masker idealnya memiliki spesifikasi mampu menyerap oksigen yang dibutuhkan pengendara, penggunaan bahan yang tidak mampu menyalurkan oksigen tidak dianjurkan untuk dijadikan masker," jelas Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kepada Okezone, Kamis (17/1/2019).
Ia menambahkan penggunaan bra untuk masker sendiri sangat berisiko menimbulkan risiko kecelakaan, dimana pengendaraa akan kehilangan konsentrasi, motorik menurun akibat kurangnya pasokan oksigen di dalam tubuh.
"Masalahnya jika benda seperti bra yang memiliki bahan spon rapat tidak bisa menyalurkan oksigen. Akibatnya oksigen akan berkurang dan dampaknya akan terjadi penurunan kemampuan motorik dan indra," ujarnya.
Penggunaan bra sebagai masker yang terjadi di Bangkok sendiri tidak patut untuk ditiru karena, jelas akan menimbulkan risiko bagi pengendara. "Baiknya jangan ditiru hal seperti itu, karena dampak risiko sangat jelas," pungkasnya.
Sebelumnya warga Thailand menggunakan bra dan celana dalam untuk menutupi mulut dan hidung mereka saat negara itu mengalami kekurangan masker wajah di tengah kepungan asap mematikan yang melanda Ibu Kota Bangkok dalam beberapa hari terakhir. Sejak Minggu, Bangkok diselimuti oleh asap tebal yang membuat pihak berwenang mengeluarkan peringatan kesehatan dan berusaha menurunkan hujan.
Post a Comment
Post a Comment